Pemupukan kelapa sawit dilakukan 2 ā 3 kali dalam setahun tergantung pada kondisi lahan, jumlah pupuk, dan umur atau kondisi tanaman. Khusus untuk pemupukan kelapa sawit pada tanah berpasir atau lahan gambut dianjurkan untuk dilakukan pemupukan kelapa sawit yang lebih banyak.
Pemberian kapur dolomit, pupuk kimia dan isolat bakteri pereduksi sulfat dapat meningkatkan pertambahan diameter batang tanaman bibit kelapa sawit lebih baik dari kontrol. Perlakuan yang terbaik adalah kapur dolomit dengan dosis 31,60 ton/ha, pupuk kimia dengan dosis 5g/bibit dan diberi inokulum bakteri pereduksi sulfat.Optimasi Dosis Pupuk Kalsium.. 81 J. Agron. Indonesia 43 (1) : 81 - 88 (2015) * Penulis untuk korespondensi. e-mail: sudradjat_ipb@yahoo.com Optimasi Dosis Pupuk Kalsium dan Magnesium pada Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Pembibitan Utama Dose Optimization of Calcium and Magnesium Fertilizer for Oil Palm (Elaeis guineensis Jacq.) Di Negara tetangga seperti Thailan garam sudah jadi bahan organic yang di manfaatkan sebagai pupuk untuk meningkatkan Produktivitas buah kelapa, pada kondisi kelapa yang mempunyai umur beberapa bulan setelah tanam mula-mula di buatkanlah tempat khusus yaitu membuat lubang dengan kedalaman lebih kurang 5-10 cm kemudian di tutup dengan emb e r yang memiliki tutup di atas atau sejenisnya nya lalu
Penelitian ini dilaksanakan dikabupaten sijunjung kec. Kamang baru dimulai pada bulan Maret sampai bulan Mei 2017. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik tandan kosong kelapa sawit serta mencari dosis yang terbaik terhadap pertumbuhan tanaman kelapa sawit di pre - nursery.
Kelapa sawit Elaeis oleifera [1] adalah tanaman asli Amerika Selatan dan Tengah tropis, [2] dan digunakan secara lokal untuk produksi minyak. Kelapa sawit merupakan tumbuhan industri sebagai bahan baku penghasil minyak masak, minyak industri, maupun bahan bakar. Indonesia adalah penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia. [3]
Dalam kebanyakan kasus, petani biasanya memberikan dosis pemupukan berdasarkan rekomendasi dari Stasiun Penelitian Kelapa Sawit (SPKS) Indonesia. SPKS menyarankan agar kelapa sawit mendapatkan dosis urea sebanyak 600 kgā800 kg, KCL sebanyak 200 kgā300 kg, TSP sebanyak 200 kgā300 kg setiap hektar setiap tahunnya..